Bagaimanakah langkah kita ketika kita mendapat amanah Alloh dengan hadirnya anak ditengah-tengah keluarga. Dengan hadirnya anak ini menuntut diri kita untuk bisa menjaganya agar ia selamat di kehidupan dunia dan lebih-lebih pada kehidupan akherat. Karena pada dasarnya anak terlahir ke dunia di atas fitrohnya yang lurus. Rosululloh bersabda:
كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه او يناصرانه او يماجسانه
Artinya: setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitroh( tunduk dan patuh kepada Alloh), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani ataupun Majusi.
Orang tua memiliki peran penting bagi pendidikan anak-anaknya. Sebagai orang tua haruslah mampu menempatkan anak-anaknya agar bisa mendapatkan pendidikan yang menjadi kemaslahatan bagi kehidupan dunia dan akheratnya. Maka dalam mendidik anak haruslah kita persiapkan beberapa aspek yang akan mempengaruhi tumbuh kembang atas anak kita:
( Pertama: Rumah )
Rumah merupakan tempat berkumpulnya orang tua dan anak. Di rumahlah anak akan menghabiskan sebagian besar waktunya. Otomatis dirumahlah anak akan merekam sebagian besar pengalaman yang dialaminya. Kejadian apapun atas tingkah laku anggota keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan anak secara intelektual maupun psikis. Karena di rumah merupakan kekuasaan bagi seorang ibu, maka benarlah ungkapan yang mengatakan bahwa "Ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya".
( Kedua: Lingkungan )
Lingkungan adalah unsur kedua yang akan mempengaruhi anak. Kita harus menyadari bahwa anak juga makhluk sosial. Maka kita harus mengenalkan anak dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Dikala kita salah memilih lingkungan rumah sudah kebayang bagaimana repotnya orang tua dikala mendidik anak. Bila anak di rumah diberi nasihat supaya tidak membeli makanan yang tidak jelas kehalalannya namun bila lingkungan di sekitarnya kebanyakan orang kafir yang tidak mengenal halal haram, tentunya ini akan menjadi beban tersendiri.
Sebagai orang tua tidaklah mungkin akan mengekang anak supaya selalu di rumah. Maka lingkungan merupakan suatu kebutuhan dalam proses kehidupan anak supaya mengenal norma dan nilai.
( Ketiga: Media )
Di jaman modern ini bermacam-macam media sudah akrab dengan anak kita. Terutama televisi dan gadget sudah semakin melekat dan menjadi hal yang sulit untuk dipisahkan dari kehidupan. Namun pada kenyataannya ternyata dengan hadirnya media ini justru tidak menjadikan akhlaq anak semakin baik tapi sebaliknya. Anak menjadi semakin jauh dari nilai-nilai positif. Sebagai orangtua kita harus mengetahui bahwa anak pada umur 0-3 tahun yang suka nonton TV atau menggunakan gadget berpotensi mengalami gangguan dalam proses penyambungan synaps syaraf otak. Hal ini terjadi karena anak pada usia ini belum mampu memproses informasi pada tayangan TV maupun mengambil manfaat dari gadget yang ia gunakan.
Di sinilah peran orang tua sangatlah penting sebagai pemilih apapun yang menjadi konsumsi anaknya. Karena dikala anak menerima sesuatu yang tidak baik sesungguhnya hal itu akan tertanam dalam otak anak kita. Disitulah akan masuk pada black memory. Fatalnya sampai saat ini tidak tidak ada obat yang bisa menghilangkan black memory ini. Sebaga gambaran bisa kita rasakan bahwa dari kecil kita sudah mendapatkan informasi bahwa tempat gelap adalah tempatnya hantu. Informasi yang salah ini akan terbawa sampai tua. Coba saya sahabat muslimah masuk ke ruangan yang gelap dan rasakan apa yang difikirkan. Kita sebagai orang tua haruslah melek (Jawa: buka mata) terhadap tayangan TV dan perkembangan gadget.
( Keempat: Sekolah )
Sekolah disini bukanlah hanya terbatas pada lembaga formal saja. Namun yang dimaksud sekolah disini adalah suatu tempat yang digunakan untuk menuntut ilmu. Fungsi sekolah ini sebenarnya untuk menolong orang tua dalam memenuhi hak pendidikan atas anak. Maka orang tua harus tepat dalam memilihkan sekolah untuk anaknya supaya nilai-nilai yang ditanamkan sekolah sejalan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan orang tua terhadap anak. Nilai-nilai Islamlah yang harus menjadi target bila orang tua ingin menjadikan anak sebagai investasi dunia dan akhirat.
Sebagai orang tua kita harus meyakini bahwa dengan ilmu agama lah yang akan menjadikan anak mendapatkan kemudahan atas ilmu yang lain. Namun bila dibalik, ilmu agama dinomorduakan akan menjadikan petaka bagi anak kita. Karena bila ilmu yang tertanam tidak didasari agama, maka ilmu tersebut akan membahayakan anak kita sendiri.
Dampingi lah buah hati kita. Karena dikala kita lengah dari penjagaan terhadap anak, maka anak yang seharusnya menjadi penyejuk pandangan kita justru akan memberatkan kita dalam mempertanggungjawabkan amanah ini dihadapkan Alloh kelak.
No comments:
Post a Comment