Bagaimana kalau Mantan Menghubungi Lagi ... ???



Mantan adalah sebuah kata yang menjadi salah satu bagian dari kehidupan romansa. Mantan juga menjadi alasan bagi banyak orang yang terjebak dalam lubang kelam penyesalan dan lingkaran setan putus-nyambung. Banyak yang bertanya bagaimana cara melupakan mantan, bagaimana cara move-on, bagaimana cara agar mantan balikan, bagaimana ketika mantan menghubungi lagi dan variasi-variasi pertanyaan soal mantan.

Salah satu dinamika menarik yang sering dibahas dalam pelatihan Hitman System mengenai hubungan dengan mantan adalah ketika setelah sekian lama akhirnya dia menghubungi Anda. Jadi kali ini saya mau bahas 3 hal yang wajib Anda jaga jika mantan anda menghubungi Anda lagi.

Mantan

Jaga emosi ketika mantan menghubungi lagi
Mungkin baru minggu kemarin dia mencampakkan Anda, atau sebaliknya. Dan dia sudah menghubungi Anda lagi. Ketika melihat namanya terpampang di layar HP Anda, pasti emosi Anda berubah. Bisa jadi gembira, bisa jadi marah, bisa jadi sedih, atau bisa jadi datar. Emosi ini tergantung pada titik mana Anda berada dalam fase post relationship. Karena itu kenali emosi Anda, jika memang tidak siap maka lebih baik jangan angkat telponnya/balas sms nya. Tenangkan diri dahulu. Jika memang anda sudah siap, angkat telponnya dan jaga emosi anda untuk tetap tenang. Dengarkan saja dulu apa maunya.

Jaga perasaan

Ada kecenderungan ketika mulai berbicara dengan mantan, perasaan, memori dan kenangan-kenangan masa lalu akan merasuki anda. Mendadak anda merasakan jatuh cinta lagi, atau biasanya merasakan kangen. Jangan ungkapkan ini dahulu, karena kamu tidak tahu alasan dia menelpon anda. Perasaan ini bisa mengacaukan pikiran anda. Misalnya, anda sudah memutuskan dia karena dia selingkuh, setelah 2 minggu dia menelpon anda untuk mengajak balikan. Dan karena kangen maka Anda iyakan ajakan tersebut, tapi sayangnya permasalahan Anda dan dia belum selesai, dan Anda akan terjebak dalam proses putus-nyambung. Jaga perasaan Anda, berbicaralah dengan otak, bukan dengan perasaan hati Anda saat itu.

Jaga etika

Mungkin saja kesalahan si mantan ini begitu besar, sehingga yang ingin Anda lakukan hanyalah memaki-makinya. Jangan lakukan itu, karena memaki orang lain tidak akan menyelesaikan masalah. Berusahalah sebaik mungkin untuk sopan dalam mengangkat atau berbicara dengannya. Jika memang Anda tidak bisa melakukannya

lebih baik jangan angkat teleponnya.

Seringkali alasan seseorang menelpon mantannya adalah untuk mengecek apakah mantannya tersebut sudah move-on, atau apakah mantannya tersebut ingin balikkan. Karena itu ketika Anda memutuskan untuk mengiyakan komunikasi tersebut, ingat baik-baik alasan Anda berpisah dengannya. Apakah masalah tersebut sudah dapat diselesaikan? Ataukah belum? Jangan terpancing kenangan masa lalu, biarkan logika anda memutuskan. Ingat baik-baik bahwa keputusan ada di tangan anda.
So, apakah anda sudah siap berkomunikasi lagi dengannya?


  • Sebuah Kisah Tentang Ketulusan
    Alkisah di sebuah rumah mewah yang terletak dipinggiran sebuah kota, hiduplah sepasang suami istri. Dari sekilas orang yang memandang, mereka adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangganya…
  • Teori Saling Mengangkat Derajat Antara Orang Tua Dan Anak
    Telah kita ketahui bahwa anak yang shalih bisa mengangkat derajat orang tua di akhirat nanti, baik dengan doa maupun amal jariyah dari sang anak. Sebagaimana hadits yang sering kita dengar, bahwa…
  • Manfaat Lain Dari Bawang Merah
    Mengurus rumah adalah kegiatan yang gampang-gampang susah. Selain itu, banyaknya produk pembersih rumah dari bahan kimia, membuat ibu rumah tangga khawatir akan risiko kesehatan yang…
  • Inilah fakta - fakta menarik seputar pelantikan presiden Joko Widodo
    Senin 20 Oktober 2014, bangsa Indonesia bergembira menyambut dilantiknya presiden terpilih, Bapak Joko Widodo sebagai presiden ketujuh. Ada banyak cerita seru, lho, dibalik pelantikan presiden dan…
  • Kenali Jeratan Setan Terhadap Para Peruqyah
    Hendaknya seseorang yang diruqyah tidak mengandalkan atau menggantungkan diri kepada si peruqyah, karena dikhawatirkan hilang rasa tawakkalnya dan bisa menjerumuskan si peruqyah kedalam tipu daya…

No comments:

Post a Comment