Di hari dan pasca perayaan Idul Adha, beragam menu olahan sapi dan kambing pastinya mendominasi hidangan di meja makan kita. “Euforia” ini pun tak jarang membuat kita terlupa untuk menjaga pola makan dan membatasi asupan bermacam olahan sapi dan kambing untuk menjaga kesehatan.
Padahal, hidangan berbahan dasar daging merah menjadi hal yang patut diwaspadai oleh mereka, para diabetasi. Sebab konsumsi berlebih makanan ini tak hanya akan membuat kadar gula darah dan kolesterol meningkat berkali lipat, tetapi juga sekaligus meningkatkan risiko sindroma metabolik.
Nah, terkait hal ini, ada beberapa upaya yang dapat para diabetasi lakukan untuk tetap bisa menikmati lezatnya olahan daging Idul Adha tanpa harus dibayangi beragam risiko di kemudian hari. Berikut selengkapnya:
1. Pilih yang Rendah Lemak
Sudah bukan rahasia lagi bahwa kandungan lemak pada bagian tubuh sapi dan kambing berbeda kadarnya. Bagian tubuh tertentu diketahui menjadi tempat berkumpulnya lemak, dan bagian tubuh lain justru sebaliknya.
Terkait hal ini, penting untuk para diabetasi memilih daging dari bagian tubuh sapi atau kambing yang memiliki kadar lemak lebih rendah. Bagian paha misalnya. Selain itu, untuk menurunkan kadar lemak yang terkandung pada daging, disarankan untuk membuang air rebusan daging.
Jangan lupa untuk menghindari daging yang diolah dengan santan berlebih. Pilihlah jenis santapan olahan daging Idul Adha berkuah bening.
2. Seimbangkan dengan Sayur dan Buah
Sebelum dan setelah mengkonsumsi olahan daging Idul Adha, usahakan untuk mengimbanginya dengan konsumsi sayur dan buah-buahan. Kandungan antioksidan dalam sayur dan buah akan membantu mengurangi efek buruk lemak pada daging.
3. Perbanyak Aktivitas Fisik
Jangan lupa untuk bergeak lebih aktif pasca menyantap olahan daging Idul Adha. Bergerak lebih aktif akan membantu kita membakar lebih banyak kalori dan memperlancar metabolisme tubuh. (nits)
No comments:
Post a Comment