Aku Ingin Menjadi Orang Jahat Saja Ayah ... !!!



Pernyataan Ayah pada anaknya (laki laki) yang sudah 2 tahun lebih- lulus kuliah-, dapat gelar sarjana,...namun selama 2 tahun lebih, belum bisa mandiri...masih berada ditengah tengah keluarga, berkumpul dengan ayah ibunya, dan adiknya yang masih menuntut ilmu (kuliah juga).

AYAH = Anak ku ...Saya perhatikan sampai saat ini, kau masih belum punya keberanian dan mungkin ketidak mampuanmu untuk Hidup mandiri, padahal ayahmu sudah membiaya-i sampai kau lulus sarjana, disaat usiamu menginjak 24 tahun, namun sudah lebih dari 2 tahun, sehingga usiamu menginjak 27 tahun kau belum ada tanda tanda untuk bisa mandiri dan keluar dari rumah orang tuamu ini....

Anak..ku...ayahmu ingin bertanya padamu, selama ini apakah kau tidak sadar, tidak malu, tidak segan, tidak bersedih, tidak respek, bahwa usiamu terus merangkak, sedangkan engkau belum ada tanda tanda untuk menjadi seorang yang dewasa dan mandiri.

Aku Ingin Menjadi Orang Jahat Saja Ayah ... !!!

ANAK = Ayah... sesungguhnya betul betul aku sadar, aku malu, aku penat, aku bingung mau apa yang harus aku lakukan saat usiaku menginjak 27 tahun, tapi seolah masih merasa enjoy dengan ayah, ibu dan adik perempunku di rumah ini.

Aku juga tahu bahwa aku sudah dewasa, aku tahu.. aku sudah sarjana, aku tahu selama ini uang “jajan dan sakuku” hasil dari “menengadahkan tanganku pada ayah dan ibu”.... aku tahu handphone, baju, uang bensin, uang jajan dan uang untuk aku jalan jalan adalah masih dari “rengek an ku pada ayah ibu......aku sebel ayah akan hal ini

AYAH = Anak ku..tentunya kau sadar, dalam islam anak jika sudah aqil baliq apalagi sudah ayah kuliahkan sampai engkau memiliki gelar, berarti engkau adalah sudah “dewasa” dari umur, tapi sepertiya pikiran dan sikapmu seolah belum menunjukkan engkau dewasa.

Anak..ku....kau kan sudah punya ilmu.. dimana Alloh SWT akan meninggikan derajatnya orang yang berilmu..

Sebagaimana Firmannya : "Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang berakAlloh yang dapat menerima pelajaran." (Az-Zumar:9).

Dari ayat diatas menjelaskan ...engkau dengan gelar sarjanamu tentunya harus mengambil i’tibar (pelajaran) tentang hidup dan kehidupan.

"Niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (Al-Mujaadilah:11), dengan sarjanamu kau di anggap oleh tetanggamu dan orang sekitar bahwa kau adalah orang pintar, sehingga derajatmu secara tidak langsung terangkat dengan sendirinya saat kau berpidato atau berbicara di kelurahan dan kecamatan, itu yang ayah dengar slentingan orang berbicara.

Sehingga ayah bangga padamu saat itu.... walaupun engkau baru saja lulus, tapi saat kau tampil di depan orang banyak kemampuan pidato dan pengetahuanmu mumpuni.

Anak..ku, seringkali ada ungkapan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri china” dan Rosul SAW bersabda : Menuntut Ilmu itu wajib bagi kaum muslimin dan Muslimat,,,Menuntut Ilmu itu sejak dari buaian sampai liang lahat....Maka nya ayah membiayai sampai engkau di wisuda, agar engkau benar benar mendapatkan ilmu dan bisa memper”mudah” dalam ber amal apa saja bentuknya.

Dan Ini dari Nabi SAW bagaimana pentingnya ilmu itu :

"Perumpamaan apa yang aku bawa dari petunjuk dan ilmu adalah seperti air hujan yang banyak yang menyirami bumi, maka di antara bumi tersebut terdapat tanah yang subur, menyerap air lalu menumbuhkan rumput dan ilalang yang banyak. Dan di antaranya terdapat tanah yang kering yang dapat menahan air maka Alloh memberikan manfaat kepada manusia dengannya sehingga mereka bisa minum darinya, mengairi tanaman dengannya dan bercocok tanam dengan airnya. Dan air hujan itu pun ada juga yang turun kepada tanah/lembah yang tandus, tidak bisa menahan air dan tidak pula menumbuhkan rumput-rumputan. Itulah perumpamaan orang yang memahami “ilmu” Alloh dan orang yang mengambil manfaat (ber ilmu) dengan apa yang aku bawa, maka ia mengetahui dan mengajarkan ilmunya kepada yang lainnya, dan perumpamaan orang yang tidak perhatian sama sekali dengan ilmu tersebut dan tidak menerima petunjuk Alloh yang aku diutus dengannya." (HR. Al-Bukhari)

Anak ..ku yang sudah mendapat gelar “sarjana ekonomi (SE), tentunya kau bisa memfungsikan imu mu ini agar di sekitarmu bisa “meakmur” dan tidak kesulitan ekonomi lagi......

Namun apa lacur ...engkau seolah “mandeq” dengan ilmu mu itu, sehingga seolah dirimu sendiri yang kesulitan ekonomi dari pada tetangga mu maupun masyarakat di sekitar kita...ia lebih bisa mengeliat untuk memecahkan permasalahannya sendiri...sedangkan engkau seolah terkungkung dengan ilmu mu itu....

ANAK = Ayah...Aku di kampus diajari ilmu ekonomi makro...itu memikirkan ekonomi negara, jawab sang anak,...dan aku juga di ajari ilmu ekonomi mikro..itu untuk untuk permintaan dan penawaran pemasaran yang besar. Jawabnya, jadi aku jelas gak bisa dong...jika untuk mengangkat ekonomi mereka ...”alasannya”

AYAH = Anak ku...Jangan kau ber kilah tentang kuliahmu yang di ajari ini dan itu, tapi kau tidak bisa mengamalkannya...karena ini sama dengan “menara gading”, ini sama dengan “Tong kosong nyaring bunyinya”, Ini sama dengan mengejar bayang bayang dan fatamorgana.

Anakku jika kau ber ilmu dan pelit untuk mengamalkannya maka Alloh juga Akan “pelit” memberi rezki padamu.

Anak ku bahkan Alloh SWT murka jika kau saat ber pidato atau ber argumen di kelurahan saat itu, dan orang orang yang mendengarkannya sampai “menggut manggut” meng iyakan argumen mu yang logis, namun saat kau sendiri untuk mengimplementasikan apa yang kau ucapkan kau “terasa malas, ogah ogahan dan bahkan seolah tidak mau”

Anak ..ku jika itu yang kau lakukan ingatlah akan firman Alloh SWT :

“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ? Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan” (QS. Ash Shaf : 2-3).

Anak..ku teori itu tidak salah, yang salah jika kau tidak mau dan pintar bagaimana memfungsikan teori itu di tempatnya yang pas.

Anak,,,ku ilmu itu jangan kau kambing hitamkan saat kau “kesulitan dalam mendapatkan nafkah” karena ilmu itu adalah netral, bahkan sebenarnya ilmu itu adalah vitamin dan protein untuk melecut dalam berusaha dan berkarya...bukannya kau menyalahkan lingkungan, bukannya kau mencela kondisi dengan teori yang tidak cocok....Bukannya kau katakan yang penting “uang sogokan” dan tidak usah ber pengetahuan saat kau tertinggal dengan teman temanmu yang telah mendapatkan maisyah (pekerjaan).

Anak ku....Bekerja itu tidak harus jadi Pegawai Negeri (PNS), Tidak harus di terima di Militer atau di Pegawai Pemerintahan......sehingga engkau sering protes pada dirimu sendiri jika melihat temanmu yang telah di terima di PNS atau di lembaga lembaga pemerintahan, dan kau bilang ................

ANAK = Ayah sih tidak mau “menyuap”, dia (temenku) itu deterima dengan sogok-kan.... Ayah jangan sok suci.....ini negara bandit YAH,.... ini negara korup, ini negara maling,...hampir semua yang di terima bekerja di pemerintah itu harus orang tuanya mau “nyogok”... BAHKAN di Militerpun,,,,semua harus pakai fulus untuk memperlancar......Ayah kan tahu Gaji PNS, Gol III d misal gajinya tidak lebih dari 5 Juta, tapi mobilnya,....Rumahnya,...dan perabotan rumah tangganya mewah dan lux, itu semua dari saling “sogok menyogok” ayah.... dan melakukan Simbiosis mutualisme dengan klain atau orang lain ..... sehingga saling menguntungkan. Karena ini semua sudah lumrah...

jika ayah tetep jujur ......anakmu ya,,tetep menganggur., Jika ayah tetep kokoh dalam prinsip nanti akan sengsara ......(keluh sang anak).

AYAH = Anak ... ku Naudzubillah bukan kah Alloh SWT Berfirman : “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil (suap menyuap) dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa (“menyuap hakim biar menang), padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 188).

Dari ayat ini ayah sangat takut jika menerima barang dengan cara yang tidak wajar, ayah takut mengambil barang yang bukan hak nya, ayah takut “walaupun menurut hakim kita menang dalam debat di pengadilan” padahal kemenangannya akibat hakim itu kita sogok,,,,Takut akan adzabNya, takut akan siksaNya...Bisa di DUNIA dan bisa di Akhirat kelak, yang jelas di Akhirat pastinya.

Anak ..ku kau jangan terkecoh dan mengatakan di negeri ini tidak semuanya melakukan tindak kejahatan, di negeri ini masih banyak yang tidak mau suap dan menyuap, dan jangan kau selalu shoudzon kepada teman mu yang telah bekerja dengan menuduh melaakukan suap, ...karena justru itulah jiwamu kerdil, sempit, tidak terbuka untuk menyadari diri bahwa dirimu sendiri yang tidak mampu untuk bangkit, tidak bisa untuk bersaing, tidak kuat dalam berjuang....jangan gampang menyalahkan orang..dan ingat peribahasa ; “ Gajah di pelupuk mata tak nampak...tapi kuman di seberang lautan nampak” jika ini yang masih ada “di balik” dalam tutur katamu...ber arti kau adalah lemah dan tidak mampu sejatinya.

Anak..ku.........

Nabi saw, bersabda : Dan diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr radhiyAllohu anhu, ia berkata: “Rasulullah ShallAllohu alaihi wasallam melaknat orang yang memberi suap dan yang menerima suap”. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim, dan Ahmad).

Dan ada lagi sabda Nabi saw (yang sebagian Ulama ada yg masih “mendhoifkan) yaitu : Dan diriwayatkan dari Tsauban radhiyAllohu anhu, ia berkata: “Rasulullah shallAllohu alaihi wasallam melaknat pemberi suap, penerima suap, dan perantaranya.” (HR. Ahmad)

Jadi anak ku...namanya di laknat itu pasti susah dan sengsara, nanti di kubur jika kita makan uang dari suap (korupsi) walaupun kita sholat, walaupun kita haji sekalipun malaikat pasti tahu,,,ini halal ini haram, ,,,,Boleh jadi manusia tidak tahu....tapi anak ku nanti proses awalnya di alam Kubur DAN kita di siksa.

Anak ..ku kau kan tahu sendiri jika uang suap itu sama dengan korupsi, dan kau sendiri tahu bagaimana jika ketahuan “sesama manusia”,,,,pastinya akan dijebloskan ke jeruji besi.

Anak ku...uang hasil suap itu tidak berkah, ....uang hasil suap itu menyebabkan orang tidak tenang,.... uang hasil suap itu ibadahnya tidak khusyu’ dan penuh kamuflase...uang hasil suap itu menyebabkan rumah tangganya panas bak api dan tidak damai,...... uang hasil suap itu akan menjadi orang penuh kemunafikan,..... uang hasil suap itu qolbunya sulit untuk berkata jujur,...(kalau lidahnya sih bisa ber putar putar dan bermanis manis kata, karena memang lidah tidak bertulang dan akan dibantu oleh syetan untuk fasih dalam berbohong dan ber pura pura.

ANAK = Ayah,,....yang ayah sampaikan itu benar adanya....tapi saya tergelitik saat saya melihat Film “Kungfu butlle” dan berbagai tulisan yang unik dan menarik, lebih lebih saat ini aku kan masih menganggur ; Tulisan itu dan adegan di film itu bilang :

Aku ingin Jadi Orang yang Jahat : mengapa ??? Karena Kejahatan itu ;

(i). Banyak Temannya.....(ii). Kejahatan itu Menangan dan tertawa lepas..... (iii) Kejahatan itu memimpin “orang orang lemah (umumnya orang jujur dan baik hati)...(iv). Kejahatan itu gampang berkuasa dan selalu di atas.... (v) Kejahatan itu kaya dan tidak melarat....(vi) Kejahatan itu gampang semena mena dan bebas.... (vii) Kejahatan itu keren dan beken dll

Sedangkan Kebaikan..... (i) Temannya sedikit....(ii) Kebaikan itu sabar, menerima, sengsara dan kalahan....(iii) Kebaikan itu jarang yang berkuasa justru banyak diatur oleh orang orang jahat yang di atas....(iv) Kebaikan itu sulit dan meng ikat....(v). Kebaikan itu lemah lembut, tawadhu’ dan tidak bisa sombong untuk lepas tertawa tawa....(vi) Kebaikan itu di dunia banyak yang “sederhana, miskin dan gak keren”..... dll,

Sehingga ayah hatiku kadang kadang “condong” untuk berbuat dan bertemen dengan kejahatan saat aku kalut dan pusing ketika lamaran pekerjaanku tidak ada panggilan, jika ada panggilan dan tes aku selalu gagal.

AYAH = He...he....he Anak ku Naudzubillah himin dzalik, itu semua adalah kata kata syetan yang di adopsi oleh manusia...sehingga jadilah Jin Manusia sebagaimana dalam surat An-nas ; “Minal Jin Nati Wannas” Jin yang beupa manusia, termasuk para penyuap dan yang menyuap itu semua adalah Jin yang berupa manusia.

Bukan kah kau sering mendengar juga lagu nya Bang haji Rhoma Irama : Mengapa e mengapa yang “enak enak” itu Haram dalam agama...Maksudnya “enak menurut syetan”, termasuk zina, minuman ber alkohol, judi, mengundi nasib dengan mengundang syetan dll.

Jangan sampai mengikuti langkah langkah syetan ini anaku, karena dia adalah musuhmu yang paling nyata, termasuk stateman diatas, ingat orang sholeh dan baik serta di cinta Alloh itu penuh ujian dan cobaan karena semua itu bentuk perjuangan dan iman taqwa kita kepada Alloh swt,

Sedangkan tipuan dunia, maka seolah temannya banyak, seolah bisa mengatur dan memimpin, seolah tertawa terbahak bahak lepas dan enak....padahal sesungguhnya di hati mereka antar teman saling bermusuhan, tertawa yang terbahak itu sebentar, setelah itu sedih dan merenung, memimpin orang baik tidak mungkin terjadi karena orang baik itu tidak bisa di kendalikan oleh kejahatan, dia akan takut bersama Alloh dari pada takut bersama manusia.......

Biasanya anak ku yang takut jabatan tidak ber kembang, jabatan nanti hilang/terpecat, rezki nanti “mampet”...takut sama bos karena bos itu galak dan berkuasa, takut laporannya jelek maka di upgrade atau di kamuflase dll,,,,Itu semua akan menimpa pada orang yang “tipis imannya” atau masih ragu dengan Alloh Azza Wajalla.... Jika kita kuat iman maka semua itu kecil dan ringan untuk kita hadapi, karena di dunia itu adalah sendau gurau belaka adanya.

Untuk itu anak ku jangan sampai kau mengikuti langkah langkah syetan, karena syetan jelas jelas sudah di Nash dalam Alqur’an sebagai musuh yang nyata bagi kita (orang yang ber iman) sebagaimana FirmanNya :

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah berhasil mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. [QS; al-A’râf: 27]

Sesungguhnya SYAITAN ITU adalah MUSUH NYATA BAGIMU, maka jadikanlah ia MUSUH(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. [QS; Fâthir :6].

Dalam berbagai hadist pun di sebutkan sebagai berikut : Dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallAllohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Iblis berkata kepada Robbnya: “Demi kemuliaan dan keagunganMu, aku senantiasa akan menyesatkan anak-anak Adam selama ruh masih ada pada mereka” (HR; Ahmad)

Jadi anak ku...Pikiranmu dan hatimu yang masih kotor itulah “penghambat Rezki” sehingga engkau selalu “gagal” saat kau melamar dan berusaha bekerja....akhirnya umurmu yang merangkak naik 27 Tahun masih “dompleng sama orang tuamu”

ANAK = Ayah.... benar apa yang ayah uraikan tentang syetan dan penilaian tentang aku...jadi aku masih mencampurkan keinginan keinginan nafsuku yang jahat dalam berfikir, berniat dan ber usaha...hal ini dikarenakan aku “sering gagal dalam berusaha”.....dan seolah aku ‘ber putus asa’ untuk bangkit.

Sering kecewa, tidak sabar dan tidak ulet, Tidak mau sungguh sungguh dalam bekerja dan ber produktivitas,..gampang patah dan “berbalik arah”

Aku rasakan ketika aku bekerja entah berwira usaha...mudah bosan, mudah putus asa, dan tidak tekun....begitu pula saat aku di terima bekerja ...aku gampang sekali keluar atau pindah-pindah, aku gampang ter “halusinasi” dengan nafsuku sendiri jika pindah disana nanti gajinya gede, padahal aku baru bekerja beberapa minggu....maka wajar belum punya pengalaman...karena memang aku mudah patah, dan tidak istiqomah.

AYAH = Anak ku...kau sendiri sudah sadar dan bisa menganalisa tentang dirimu sendiri...Boleh Hijrah/ berpindah namun harus di rasakan dulu atau berjuang dulu dalam waktu yang cukup, sehingga punya pengalaman dan strategi.....

Anak ..ku boleh kau bermimpi untuk mendapatkan gaji atau perolehan yang besar, karena itu adalah cita cita, tapi harus di lalui dengan sifat tekun, ulet dan kreatif bukannya instan dan menggampangkan semua persoalan.

Anak ku,,,kau boleh gampang berbalik arah karena itu adalah bentuk perubahan,,,dan perubahan adalah ruh nya kemajuan, namun jika masih belum kokoh kakimu menginjakkan pekerjaan itu, maka berbalik arah ini akanlah sia sia, justru akan memiskinkan pengalaman, menipiskan ketrampilan dan merapuhkan jati diri anda bekerja,

Anak..ku..waktumu telah banyak tersita oleh scedule / jadwal hidupmu yang tidak jelas, waktumu tiap jam, tiap hari bahkan bulan tidak ada yang “menghasilkan” yang baik,....tapi lebih banyak ‘menguap dan sia sia”

Kau begitu “cerobohnya” dalam mengelola waktu ini......saat kau di wisuda umurmu 23 tahun lebih atau hampir 24 tahun, namun sehabis lulus begitu kau obral waktu ini dengan kegiatan dan main main yang penuh sia sia

Waktumu kau buang percuma, waktumu tidak kau gunakan secara efektif dan efisien, kau anggap waktu itu gratis dan tidak berharga...kau anggap main main dan jalan jalan kesana kemari itu tidak “menyedot waktumu” , kau anggap waktu itu enteng dan murah....

Anakku sungguh,,,sia sialah umurmu jika kau masih belum sadar atau bego dalam memanfaatkan waktu ini,,,,,karena hampir semua pengusaha di sekitar kita adalah begitu jeli dan pintarnya ia memanfaatkan waktunya,

Anak ku coba kau lihat bapak / ibu yang ada di Militer, begitu disiplinnya ia dengan waktu,...anak ku coba kau lihat, bagaimana Bos bos perusahaan itu kepada karyawannya, ia mengetrapkan waktu harus benar benar ber produksi, dan tidak hilang percuma.

Anak,,Ku Tuhan saja bersaksi bukan dengan apa, tapi dengan waktu..yaitu demi waktu (masa) hal ini sebagaimana dalam firmannya :

Demi Waktu (masa), Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, .. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (“memanfaatkan waktu untuk yang baik”) dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1-3)

Dalil dalil tentang pentingnya waktu baik dalam Alqur’an dan Hadist banyak, kau bisa browsing sendiri kan........

DAN yang paling kau perhatikan bagaimana sabda nabi saw terkait dengan “manajemen waktu” sebagi berikut : “

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyAllohu ‘anhuma, Rasulullah shallAlloh ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara

(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu sebelum datang matimu.” (HR; Al Hakim)

Anak..ku,,dari sabda Nabi SAW diatas jelas bagaimana waktu begitu urgen (penting) dalam hidup dan kehidupan. Lebih lebih usiamu yang sudah 27 tahun belum bisa mandiri dan kapan mau berkeluarga,,,,jika maisyah (pekerjaan) dan penghasilan belum jelas.

ANAK = Ayah...kadang aku berkeinginan kalau jodoh ku nanti harus istri yang cantik dan bekerja,...Istri yang berpenghasilan, ...istri yang berkarya,...agar tidak merepotkan. Dan aku inginnya biar “numpang hidup” saat aku belum dapat kerja yang layak atau saat aku terus sulit mendapatkan pekerjaan.....

Aku ogah dapat istri yang cantik tapi tidak bekerja, ,,lebih baik lumayan wajahnya tapi bekerja....

AYAH = Anak ku...sungguh memilukan jika engkau berharap dan ber cita cita tentang jodohmu dengan melihat ia bekerja, ia berkarya, ia tidak menyusahkan dan kau akan menempel / mendompleng dengan nya (istrimu).....

Sungguh ini adalah bentuk kekerdilanmu dan jiwamu, ....sungguh kau akan menjadi PARASIT DALAM HIDUPNYA, yang sebenarnya akan melecehkan dirimu sendiri/ tidak punya jati diri, tidak berharga dan nanti akan menjadi “Suami suami takut istri”...apakah ini tidak buruk buatmu,... anaku ku....?

Kau harus sadar tentang Jodoh....akan Firman Alloh SWT :

. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) … .” (QS. An Nur : 26)

Jika kau sadar dan merasa tidak baik dalam kehidupanmu maka istrimupun nanti adalah tidak jauh berbeda denganmu, karena jodohmu sesungguhnya adalah perwujudan dari tulang rusukmu.....oleh karena itu perbaikilah dirimu agar engkau mendapatkan jodoh yang baik sesuai dengan perilakumu.

Anak ku...Jika engkau “ber cita cita agar istrimu nanti adalah orang yang bekerja dan berpenghasilan, maka Nabi saw sudah memetakan tentang wanita dinikahi karena 4 hal, hal ini sebagaimana dalam sabdanya :

“ Di cerikan Musadad, diceritakan Yahya dari ‘abdulloh berkata bercerita kepadaku Sa’id Ibn Abi Sa’id dari Abi Hurairah ra bahwasanya Nabi saw bersabda wanita dinikahi karena empat perkara. (1) hartanya, (2) kedudukan statusnya, (3) karena kecantikannya dan (4) karena agamanya. Maka carilah wanita yang beragama (baik budinya) agar engkau akan beruntung.”(HR; Bukhari).

Oleh karenanya anda perlu meningkatkan kesholehanmu,,,agar jodohmu baik dan kau mudah mendapatkan Maisyah (Pekerjaan), sebagai bentuk tanggungjawabmu nanti saat kau meminang wanita sebagai jodohmu, tidak “klontang-klantung” seperti saat ini, bagaimana dapat membiayai dirimu sendiri ...lebih lebih untuk istri dan anakmu nantinya.....jika kau biarkan ke klontang klantungmu terus begini.

Apa ada wanita yang baik mendapatkan laki laki yang tidak siap tanggungjawab dan masih “klontang klantung” seperti engkau ini anak..ku....saya perkirakan ia akan ogah menerima dirimu, ..... kecuali engkau ganteng dan mentereng, tapi hati hati wanita yang mementingkan ke gantengannya (saja).... ia adalah wanita yang kurang baik iman dan akhlaqnya. Lebih kuat nafsunya... karena selain untuk kepuasan sexsualnya juga akan pamer terhadap pasangannya. Ia adalah wanita yang rapuh dan tidak punya kepribadian akhlaq yang kuat, saat engkau sakit sakitan dan bokek maka ia akan leluasa untuk meninggalkanmu dan berselingkuh dengan laki laki lain yang mencukupinya.

Maka anak ku apa yang di sabdakan nabi saw seperti ini :

“Dunia adalah hiasan, dan sebaik-baik hiasan dunia adalah wanita Sholehah”(HR ; Muslim).

Anak ku ....Kau... kan masih perjaka, maka ayah berpesan pilihlah calon istrimu yang masih perawan, jangan janda... karena jika masih belum pernak nikah (perawan) itu akan :
  1. Lebih manis tutur katanya
  2. Lebih banyak keturunannya
  3. Lebih kecil kemungkinan berbuat makar terhadap suaminya
  4. Lebih bisa menerima pemberian yang sedikit dari suami
Lebih mesra ketika diajak bercanda.

Namun jika cita citamu adalah “ingin mendompleng atau ikut makan” dengan menyandarkan kehidupanmu untuk menaksir dan mendapatkan wanita yang bekerja ; sesungguhnya engkau adalah :

Laki laki cemen dan tidak jantan untuk bertanggungjawab

Laki laki lemah dalam berusaha dan nyalimu kecil dalam mengarungi kehidupan...

Laki laki naif dan tidak sadar bahwa ; “Arrijalu qauaamuna alan- Nisa” (Laki laki adalah pemimpin bagi wanita)...dan “ji-jik in,...jika kau akan memanfaatkan istrimu dan kau ber malas malasan.

Sebenarnya kau anak ku...cinta dunia tapi tidak sadar akan kelemahan mu itu. Dan inilah penghambat kau bisa mandiri, karena hatimu dan pikiranmu...”senang” mau menggantungkan hidup kepada orang lain, lebih lebih kepada wanita, dan kau sendiri menutup rapat rapat untuk terbuka dan bangkit dari keterpurukan mu saat ini.

Anak ku saat ayah browsing menemukan tentang hadist yang berkaitan dengan malas sebagai berikut : Bahkan, kata dia, Alloh SWT pun membenci sikap lemah, tidak mampu, dan malas. Dalam hadis dinyatakan, ''Alloh SWT mencela sikap lemah, tidak bersungguh-sungguh, tetapi kamu harus memiliki sikap cerdas dan cekatan, namun jika kamu tetap terkalahkan oleh suatu perkara, maka kamu berucap 'cukuplah Alloh menjadi penolongku, dan Alloh sebaik-baik pelindung.'' (HR Abu Dawud)

Anak ku,,,jangan menggantungkan pada orang, alias “mengemis” walaupun dengan cara atau istilah apapun, Karena Nabi SAW Bersabda : “ Terus menerus seseorang itu minta meminta pada orang lain, hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada sepotong dagingpun (HR; Bukhari, Muslim.... dari Abdullah radhialloh huanhu).

Tapi bekerjalah...berusahalah...agar kau nanti tidak “di lecehkan” saat ia (istrimu) pas jengkel, saat ia pas kehabisan uang...saat ia pas kemasukan syetan...saat ia lelah pikiran dan hati....karena manusia itu ber ubah ubah pikiran dan perasaannya,.... wajarlah jika Alloh SWT memerintahkan kita sampai 17X .... minimal tiap hari, meminta petunjuknya dengan ucapan di dalam alfatikah saat sholat 5 waktu...”ih dzinas shirootol mustakiim”

Yaa OK.. anak ku...inilah sabda Nabi SAW :

Dari Umar Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Kalau kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, maka niscaya Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung; ia pergi pagi hari dalam keadaan perutnya kosong, lalu pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang”. [HR Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah]

Jadi dengan bekerja maka “tumbuhkan pikiran dan hati... Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah” maka Alloh akan memudahkan engkau untuk bisa mandiri dalam kehidupan ini. Jangan sampai nyalimu ciut dari pada burung...he he.he....

ANAK = Ayah..ku... sungguh cukup banyak nasehatmu kepadaku...aku benar benar sadar dan ingin bangkit dari kesalahan ini semua..ingin secepatnya Mandiri dan tidak enak enak terus berada dalam “cengkraman keluarga”......bolehlah ayah menyimpulakan agar aku bisa menatap hari esok dengan penuh semangat dan mempunyai daya juang yang tinggi...SEMANGAT....BANGKIT....ALLOOH HUAKBAR.

AYAH = Anak ku...perhatikan dan masukkan dalam hati apa yanng telah ayah sampaikan tadi... namun jika engkau ingin lebih teknis dan operasional untuk bisa MANDIRI DAN MENATAP KEHIDUPAN DENGAN PENUH SEMANGAT...bolehlah ayah memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. PERBAIKI NIAT ; Ingat anak ku...segala sesuatu itu harus ada niat, dan segala sesuatu itu tergantung dari niatnya....jangan mempunyai niat yang buruk,...jangan mempunyai niat yang mencampurkan antara yang jahat dengan yang baik, karena akan tercemar karenanya, ...dan jangan mencari kehidupan duniawi ini semata mata untuk hidupmu...sampai engkau lupa Alloh SWT dan Akhirat adalah kampungmu nanti kelak. Jangan punya niat cinta dunia dan takut mati.

Niat untuk bangkit, niat untuk berubah, niat untuk keluar dari keterjepitan, niat untuk sukses, niat untuk kuat dan Niat Untuk Mandiri adalah harus kau tanamkan dalam mendobrak “pengangguranmu” saat ini.

2. BUAT SCEDULE / JADWAL ATAU HARAPAN DALAM MENGELOLA WAKTU HIDUPMU. ; Ingat anak ku buatlah yang jelas apa yang kau harapkan, dan perhatikan waktu itu agar tidak terbuang sia sia, merasa rugilah jika engkau “memubadzirkan waktumu” terbuang percuma dengan hanya ketidak jelasan apa yang harus kau raih....

Tiap jam apa yang harus kau lakukan,...tiap hari apa yang harus kau kerjakan,...Tiap minggu apa yang harus kau dapatkan. Ouput apa yang bisa kau peroleh, dan tenntunya kau harus punya input yang berkualitas juga..agar hasil outputnya juga berkualitas.

Waktu mu itu tentu dan tentu bukan hanya untuk kegiatan dunia semata, tapi ibadah yang selalu menyertaimu harus kau lakukan, mulai dari sholat lima waktu berjamaah di masjid, mengaji syukur jika one day one juz, dan membaca buku atau berdzikir tanpa jeda...saat itu pulalah bersama sama untuk berusaha buat jadwal kerjamu atau capaian yang harus kau dapatkan...jika ingin ber wira usaha maka lakukan strategi ber wira usaha dengan jadwal yang jelas, jika ingin jadi karyawan maka buatlah scedule kapan melamar, kapan jadwal mengikuti tes dll maka aturlah waktumu yang jelas dan konkrit. Jangan menyia nyiakan waktu.

3. BUATLAH SKALA PRIORITAS DALAM HIDUPMU. Anak ku...hidup ini harus bisa memetakan kepentingan dan keperluan mana yang penting, mana yang mendesak, dan mana yang belum waktunya untuk segera dilakukan. Untuk itu buatlah skala prioritas dalam hidupmu dengan memetakan :
(i). Penting tetapi tidak Mendesak
(ii) Mendesak tetapi tidak Penting
(iii) Tidak Penting dan tidak Mendesak
(iv) Penting dan Mendesak
Jadi anakku jika engkau telah bisa memetakan persoalan dan keperluanmu untuk bangkit dari ketidak mampuanmu dalam mandiri untuk hidup dan kehidupan maka pilihan utamamu adalah yang Penting dan Mendesak untuk segera dilakukan.......Jika engkau ingin ber wira usaha dan kau menganggap Modal adalah Penting dan Mendesak,,,maka bilanglah pada Ayahmu..maka Ayah akan segera memberimu Modal.

Ingat anak ku... usia emas awal bekerja jika kau kuliah maka usia 23 – 25 tahun adalah memontum awal untuk bekerja, namun kenyataannya usiamu telah menginjak 27 tahun, sehingga usia “emas” dalam bekerja mu telah ber lalu...namun tidak mengapa lebih baik telat dan segera bergerak, dari pada tidak sadar sadar untuk bangkit.

Anak..ku jika engkau ingin jadi karyawan, profesional atau apapun dan menganggap Kursus Bahasa Inggris adalah Penting dan Mendesak...maka segeralah engkau kursus untuk meningkatkan skill mu dalam berkomunikasi dengan client / nasabah..jika nantinya perusahaan mu adalah client nya banyak menggunakan bahasa inggris.

Begitu pula SIM A adalah penting dan mendesak apabila pimpinanmu mempercayai untuk mengendarai mobil.

Anak ku.... untuk Yang Penting tapi belum Mendesak,....dan Yang Mendesak tapi belum Penting itu kau jadikan sebagai langkah berikutnya setelah kau menuntaskan yang Penting dan Mendesak terlebih dahulu.

4. ENTENGKAN JIWAmu dan PIKIRANmu UNTUK HIJRAH / BERUBAH.

Anak ku... saat ini kau berada di Kota Kabupaten, tentu tidaklah seramai dan sepadat di Kota Provinsi atau Ibukota Negara...

Saat kau selesai kuliah sampai saat ini kau masih tetep berada di Kota kelahiranmu....dimana perkembangan dan pertumbuhan pembangunan dan ekonomi seolah terasa berjalan di tempat (tidak cepat perkembangannya), maka dengan potensi dan kemampuanmu yang saat ini kau dapatkan...ternyata kau tidak bisa berkutik, tidak bisa bergerak lebih DINAMIS, maka intropeksilah pada diri dan lingkungan ini. Jika kau statis maka harusnya kau belajar pada :

(1). Ayahmu sendiri, saat ber umur 24 menginjak 25 Tahun ayahmu melanglang buana samapi ke NTT sebagai konsultan, dan sejak itulah seolah sudah tidak “ngempeng” lagi dengan orang tua, karena sudah merasa mampu untuk Mandiri

(2). Belajarlah dari Nabi Muhammad saw, beliau saat tinggal di Mekah dan berdakwah selama 13 tahun, terasa perkembangan dakwahnya “jalan di tempat” maka oleh Alloh beliau di suruh untuk ber hijrah ke Madinah dan dengan suasana baru perkembangan dakwahnya luar biasa, begitu pula Alloh menurunkan wahyunya tentang muamalah, dan tatanan kenegaraan di madinah....di terima dengan fresh dan penuh semangat.

(3). Belajarlah pada perawi Hadist Imam Bukhari dan Imam Imam lainya, Imam Bukhari yang dari sovyet ber susah payah untuk mendapatkan dan mengklarifikasi sanad / matan hadist ia rela ber hijrah ber mil mil jauhnya, tapi ilmu dan hikmah yang di dapat luar biasa hebat dan manfaatnya.

(4) Belajarlah para orang sukses baik di tingkat dunia, maupun di level lokal semua adalah orang orang yang berhijrah atau ber pindah. Di jakarta sendiri orang yang sukses lebih dari 80 % adalah orang yang berpinah dari tempat kelahirannya, dan masih banyak lagi jika di ceritakan.

Berubah adalah keharusan manusia jika ingin maju, jangan harap ada kemajuan tanpa di tandai dengan perubahan, dan perubahan itu adalah mendobrak kebuntuanmu saat engkau tetep saja merasa nyaman dengan orang tuamu...sebenarnya Ayahmu sudah “seolah ogah” punya anak yang masih “dompleng sama orang tuanya” mengingat engkau sudah lebih dari dewasa umurmu.

Berubahlah ... apa saja, buatlah dirimu untuk punya... kreatifitas untuk merubah dirimu sendiri : mulai dari malas menjadi rajin, mudah patah menjadi ulet, melankolis mejadi tahan banting dst. Jadi anak ..ku sadarlah untuk bergerak dan berubah agar engkau cepat bisa Mandiri.

5. KUATKAN TEKAD MU....Anak ku.TEKAD itu adalah Jiwa yang kuat untuk lebih baik, untuk lebih maju, keluar dari lilitan kemandekan, mendobrak yang menghambat dst...jadi Anak..ku, jika tekad ini kita umpamakan gaum...maka akan menggaum seperti singa sampai dari kejauhan mendengarkannya..karena penunjukan diri adalah bisa, penunjukan diri adalah mampu...Apa saja yang menghambat kebuntuan mu untuk lekas mandiri terjang, dobrak dan bongkar...itulah tekad.

Langkahkan kaki dan jiwamu, olah lah pikiran dan kemampuanmu untuK punya TEKAD DAN NIAT bisa Mandiri dan Membantu...

Jika ini menggelora dalam dadamu maka tembok setebal apapun akan engkau terjang dan jebol oleh Tekadmu itu.

6. DO’A INTENSIF DAN SUNGGUH SUNGGUH. ...Anak ku, sebagai seorang muslim..maka DO’A kepada Alloh SWT harus engkau panjatkan siang, sore, malam, pagi dan petang...jangan berhenti untuk berdo’a jangan bosan dan malas untuk ber do’a...dengan DO’A LAH...MAKA SEKUAT APAPUN rintangan yang menghalangi jika Alloh SWT merasa walas asih pada hambanya yang memohon tiap menit tanpa henti maka cita citamu akan berhasil....akan sukses dan ALLOH HU AKBAR.
KE ENAM INILAH YANG HARUS KAU PRAKTEKAN MULAI SAAT INI...YA SAAT INI.........JIKA ENGKAU ANAK..KU... INGIN MENJADI ORANG YANG MAMPU DAN TIDAK TANGAN MENENGADAH PADA BELAS KASIHAN ORANG TUANYA. AAMIIN.
Dan Ingatlah Anak ku Sabda Nabi SAW:

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam (mengerjakan) hal-hal yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan dari Allah dan janganlah bersikap lemah.” (HR. Muslim).

ANAK = Terimaksih Ayahku,,,, engkau telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, enkau mengajarkan kebaikan dan kebenaran dan sekarang nasehat nasehatmu sangat menyentuh hati anakmu ini...dan terimaksih atas MOTIVASI NYA.. Semoga dengan ungkapan Ayah ini akan melecut dan memacu dalam menggugah, menggerakkan dan menyadarkan getaran detak jantungku untuk lebih baik...baik untuk langit dan baik pula untuk bumi....aamiin.

AYAH = .....“Yaa Alloh..Terimalah amal Ibadah ini sebagai bekal untuk kemasalahatan Bumi dan Amal Sholeh buatLangit (Akhirat)....... aamiien.


No comments:

Post a Comment